July 19, 2009

Awal Hidup Baru

Hari ini pertama kalinya saya menulis sebuah artikel untuk blog. Setiap hal yang baru memberikan saya rasa gugup, takut, dan gelisah tentang apa yang akan saya alami. Contohnya saja, memulai menulis blog membuat saya merasa gugup apa saya mampu, membuat saya takut dan tidak tenang apakah saya bisa meneruskan blog ini sampai dalam jangka waktu yg lama.

Sama sepertinya saat saya pertama kali menjadi seorang yang percaya Yesus. Saya merasa gugup dan gelisah. Ada setumpuk pemikiran, perasaan, pertanyaan yang mengaliri hati dan pikiran saya. Saya mulai berfikir, apakah keluarga saya, yang tidak dilatar belakangi kekistrenan, akan berfikir saya membelot dari agama saya, apakah mereka akan menerima saya. Perasaan gelisah akan sikap yang tidak mendukung dari keluarga dan lingkungan timbul bersamaan. Tetapi, lebih dari semua itu ada perasaan gembira, damai, dan suka cita yang begitu besar yang mengalahkan semua ketakutan itu.

Satu ilustrasi dari Lukas 15: 4-7 menggambarkan bahwa bukan hanya kita yang bersuka cita saat kita menyerahkan diri kita pada Allah. Pada Lukas 15:5-7, jelas terlihat bahwa perasaan gembira yang dirasakan oleh gembala yang menemukan domba yang hilang merupakan perumpamaan yang melukiskan suka cita Allah atas pertobatan kita. Seorang gembala mencari dombanya yang hilang karena takut satu domba hilang tersebut akan di santap oleh hewan predator lainnya. Domba tersebut tidak mampu melindungi diri sendiri tanpa dijaga oleh si gembala.

Sama halnya seperti kita yang tidak mampu keluar dari kungkungan dosa kita tanpa satu satunya jalan yaitu Yesus Sang Juruselamat kita. Saya sadar sekali bahwa jika saya sendiri yang mencari jalan untuk keluar dari dosa, saya tidak akan sanggup, namun dengan kemurahan dan keinginan Tuhan, Ia sendiri yang menyelamatkan saya dan memberikan satu awal hidup yang baru bagi saya. Cinta Tuhan yang begitu besar, lembutnya hati Allah yang penuh pengampunan, serta besarnya kemuliaan Bapa yang mau menerima saya apa adanya, itulah yang menyelamatkan saya, bukan karena kekuatan dan kemampuan saya.

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri (Efesus 2: 8-9).

Saya ingin berbagi satu lirik yang sangat menggugah, ditulis oleh seorang manusia yang bisa digolongkan paling kejam, John Newton, seorang kapten kapal yang membawa budak-budak dari Afrika ke Amerika secara tidak manusiawi. Lagu ‘Amazing Grace’ ini ia tulis setelah ia menerima Yesus sebagai juruselamatnya.

"Amazing grace, how sweet the sound
that saved a wretch like me.
I once was lost, but now I'm found.
Was blind, but now I see."

No comments:

Post a Comment